Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 22 September 2010

The History of AEROSMITH


Aerosmith adalah satu band terpopuler di Amerika Serikat. Mereka terbentuk pada 1970 oleh Steven Victor Tallarico (vokalis), Anthony Joseph Perry (bass), Joey Kramer (drums), dan Ray Tabano (gitar). Group band yang terkenal unik ini mulai menorehkan sejarahnya pada 1973. Vokalisnya, Steven Victor Tallarico, atau biasa dikenal si Mulut “Dower” Steven Tyler ini adalah motor penggeraknya. Aerosmith telah eksis lebih dari 25 tahun di belantika musik Amerika. Rentang waktu yang lama itu dilewati hampir sama dengan group band yang lain, bersusah payah menaklukan masa-masa gelap di bawah cengkeraman obat-obatan dan alkohol.

Pada awalnya Steven yang masih berprofesi sebagai dramer, bertemu dengan Joe Perry, gitaris yang bekerja di sebuah kedai es krim di Anchorage, New Hamshire. Saat itu sekitar 1970. Selanjutnya, Steven juga berjumpa dengan pembetot bas, Tom Hamilton, sehingga terbentuklah Trio, meskipun tak bertahan lama. Masuknya Joey Kramer sebagai drumer dan Brad Whitford sebagai gitaris membuat Steven unjuk kebolehan menjadi vokalis.

Debut awal rekaman yang dilakukan Aerosmith adalah kontrak yang ditandatangani bersama-sama Presiden Columbia Records, Clive Davis. Album yang diberi judul Aerosmith itu dirilis pada musim gugur 1973. Akan tetapi, album tersebut masih belum memperlihatkan hasil yang maksimal. Setelah itu, mereka pun merilis Get Your Wings, yang disokong tour habis-habisan. Nah, album inilah yang membuat Aerosmith perlahan-lahan bisa mengumpulkan fans setia. Tak pelak, tangga bintang pun terentang di hadapan.

Seperti yang telah saya sebutkan, Aerosmith adalah band yang unik. Apa sesungguhnya keunikan dari Aerosmith? Beberapa kalangan menyebutkan bahwa musik mereka sangat unik. Sesak pertama berdiri, mereka tak memiliki kiblat satu jenis musik apa pun. Mereka bahkan lebih menyukai kelompok-kelompok seperti Fleetwood Mac dan Sly & The Family Stone. Akan tetapi, justru mereka sanggup berock n’ roll ria. Ada satu hal yang unik lagi, yaitu tampang Steven yang mirip Mick Jagger. Gara-gara ini, orang lalu mengasosiasikan Aerosmith dengan The Rolling Stone. Keunikan lain Aierosmith adalah gara bermusik mereka yang dinamis. Mereka mampu menghentak lagunya lebih keras dengan metal, serta bernyanyi lagu balada.

Tak berbeda dengan banyak band yang lain, kesuksesan selalu diiringi kegoncangan internal. Beberapa personil terpaan oleh godaan dan kesenangan di luar group mereka. Baru mencapai puncak kesuksesan sekitar tiga tahun, mereka telah terjerumus ke jurang obat-obatan dan alkohol. Karenanya, grafik karier mereka langsung menukik terjun menuju keterpurukan. Bahkan, pada akhir 1970-an, nama Aerosmith nyaris menghilang. Joe dan Brad keluar untuk membentuk band sendiri.

Akan tetapi, dunia sempat terpukau, riwayat Aerosmith ternyata belum tamat. Joe dan Brad yang merasa gagal berkarir sendiri memutuskan untuk kembali bergabung pada 1984. Steven dan Joe saat itu sanggup menaklukan pengaruh buruk obat-obatan dan alkohol. Nah, saat itulah bendera Aerosmith kembali berkibar. Berturut-turut dari 1985, mereka merilis album-album yang laris dan memuat sejumlah hit down with mirror, di antaranya Permanent Vacation (1987),Pump (1989), dan Get A Grip (1993). Pump bahkan terjual enam juta kopi. Semuanya diproduksi bersama dengan Geffen Records.

Setelah itu, Aerosmith berusaha meninggalkan Geffen dan kemudian bergabung dengan Sony Music. Lewat film Armageddon yang dibintangi Bruce Willis, tembang I Don’t Miss A Thing (1998) bercokol diposisi atas di Top Chart dunia selama empat minggu berturut-terut. Hal ini juga terjadi pada Just Push Play (2001) dengan Hit Single Jaded. Lagu hits terbaik Aerosmith sebenarnya telah dirilis dalam album Big Ones. Namun di 2002, mereka hadir kembali lewat rekaman Young Lust: The Aerosmith Anthology yang dibuat melebihi kompilasi-kompilasi hits sebelumnya. Kali ini,band gaek ini menampilkan sebanyak 34 lagu yang diabil dari rekaman studio, konser, raritis, unreleased track, ib-side, serta lagu khusus yang dibuat untuk kompilasi.

Hampir semua hits band yang diperkuat Tom Hamilton (bas), Joe Perry (gitar), Stven Tyler (vokal), Brad Whitford (gitar), Joey Hammer (drum) dimuat di dalam album tersebut, misalnyaRag Doll, Dream On, What It Takes, Eat The Rich, Angel, Cryin’, Crazy, Blind Man, The Other Side,Walk This Way (Kolaborasi Run D.M.C/Aerosmith), Serta Janie’s Got A Gun.

Sayangnya hits bagus lainnya, seperti Amazing, Dream On, Falling In Love, serta Sweet Emotionhanya diambil dari versi live, bukan rekaman aslinya. Sedangkan lagu lembut semacam I Don’t Wanna Miss a Thing yang jadi soundtrack lagu Armageddon yang disukai para penggemar Aerosmith berusia muda justru tak dimasukan dalam rekaman ini.

Bagi para penggemar berat Aerosmith, album yang terakhir disebut ini bisa jadi merupakan koleksi yang sangat berharga, karena memuat hampir seluruh hits yang pernah tenar sejak band ini berdiri. Sebelumnya, band asal Boston ini merilis album The Best, seperti Big Ones,Greatest Hits 1973-1988/Classic Live!, Aerosmith/Get Your Wings/Toys In The Attic, serta Pandora Box.

Bahkan, Young Lush: The Aerosmith Anthology ini tampaknya tak memberikan sesuatu yang baru selain kumpulan lagu-lagu hits Steven Tyler dkk. Namun, rilis ini bisa dinilai lebih kepada pembuktian bahwa mereka memang pantas menerima gelar Rock And Roll Hall Of Fame yang telah diraihnya Maret 2001 lalu. Kalau ingin mendengar nuansa baru dari musik Aerosmith bisa disimak di dalam album studio terakhirnya Just Push Play (2001).

mungkin cuma itu yang bisa saya ulas...kurang-kurangnya cari di google ya ..hehehehe (~.~)v

0 komentar:

Posting Komentar